Tanaman mangga memiliki nama ilmiah Mangifera indica yang berarti pohon mangga berasal dari India. Pohon mangga termasuk tumbuhan kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang memiliki tinggi batang lebih dari 5 meter bahkan dapat mencapai ketinggian 10 hingga 40 meter.
Seperti disebutkan sebelumnya, buah ini berasal dari daerah perbatasan India dan Burma. Kata mangga sendiri semula berasal dari bahasa Malayalam, maanga, yang kemudian diserap ke dalam berbagai bahasa seperti 'mango' Inggris, 'manga' Portugis, 'mangga' bahasa Indonesia, dan lain sebagainya. Tumbuhan buah yang satu ini telah menyebar di kawasan Asia Tenggara kurang lebih sejak 1500 tahun lalu dan banyak dibudidayakan di pekarangan maupun di perkebunan besar.
Pohon buah mangga masuk dalam daftar primadona buah di pekarangan bukan karena kecantikan atau keunikannya. Melainkan karena kepopuleran pohon mangga yang hampir ada di setiap pekarangan tumah warga. Bahkan pohon ini dapat tumbuh secara liar di tepi-tepi jalan.
Pohon mangga biasa ditanam untuk dinikmati sendiri buahnya. Tetapi tak sedikit pula warga yang menjual hasil panen mangga lantaran buahnya terlampau banyak untuk dikonsumsi pribadi dalam jangka waktu lama. Biasanya pembeli merupakan tengkulak atau pedagang mangga yang membayar per pohon.
Menanam dan membudidayakan pohon mangga juga tidak sulit. Seringkali warga melakukan teknik cangkok yang tidak terlalu ribet. Bukan sekedar mudah ditanam, buah mangga banyak jenis dan rasanya.
Mangga tidak hanya banyak ditanam di lahan, tetapi juga ditabulampotkan. Varietas yang ditanam dalam pot pun tak berbeda jauh dari jenis mangga yang ditanam di lahan. Bagaimana penanamannya?
- Pertama, pilihlah dulu bibit mangga yang tingginya antara 60-80 cm dengan warna batang kecoklatan, lurus, dan tidak bercabang; daun hijau mengkilap dan ada daun muda; umur 6 bulan atau lebih.
- Siapkan pot dan media tanam. Pot sebaiknya dari drum dengan diameter 30 cm dan kedalaman 35 cm, serta memiliki luang aerasi di bagian dasar.
- Pindahkan bibit dari polibag ke pot dengan hati-hati agar tanaman dan perakaranya tidak rusak.
- Jika tanaman belum berdiri tegak, tambahkan campuran media tanamnya. Setalah itu siram hingga basah.
- Letakkan tabulampot mangga di tempat teduh sampai muncul tunas baru, kemudian pindahkan ke lokasi yang banyak mendapat sinar matahari.
- Lakukan penyiraman rutin 2 kali sehari pagi dan sore pada awal penanaman, terlebih saat musim kemarau. Air janga sampai menggenang, cukup disiram hingga media tanam basah.
- Anda bisa memberikan pupuk dengan teknik berikut:
- Urea saat usia tanaman 3-4 bulan dengan dosis 100 gram per pohon.
- Pupuk kandang saat usia tanaman 1 tahun hingga mulai berbunga. Dosis: 15 kg perpohon diberikan setiap 6 bulan.
- NPK diberikan menjelang berbunga sesuai dengan tipe/jenis pupuk dan aturan pakai. Pemberianya cukup satu kali saja.
- Pupuk ditaburkan ke media tanam yang sebelumnya telah dibuat lubang melingkar sedalam 5-10 cm. Tutup pupuk yang telah ditaburkan dengan media tanam.
- Pemangkasan tanaman juga penting, apalagi pohon mangga mampu bercabang dan berdaun sangat lebat. Anda bisa memangkasnya secara rutin ketika mulai ada cabang yang tumbuh ke arah tidak semestinya. Perlakuan ini jga bisa membantu merangsang agar tabulampot mangga cepat berbuah dan rajin berbuah.
Komentar
Posting Komentar