Berdasarkan klasifikasi warna daging buahnya, buah naga terbagi menjadi:
- Hylocereus undatus, yang daging buahnya berwarna putih.
- Hylocereus polyrhizus, yang daging buahnya berwarna merah dan kulitnya merah muda.
- Hylocereus costaricensis, warna daging buahnya merah tua keungguan.
- Selenicereus megalanthus, buah naga yang kulitnya kuning dan dagingnya putih.
Buah naga atau dalam bahasa Inggris disebut pitaya merupakan buah yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Buah ini awalnya dibawa oleh seorang berkebangsaan Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias pada tahun 1870. Kini, buah naga telah dibudidayakan di berbagai negara khsusunya di Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Kini banyak yang menggebunkan buah naga karena nilai ekonominya cukup bagus.
Karena bentuknya yang unik, buah naga sengaja ditanam sebagai tanaman hias. Tak heran jika buah naga jadi primadona untuk ditanam secara tabulampot. Buah naga yang paling banyak ditanam di pot adalah jenis buah naga biasa yang dagingnya berwarna putih, dan buah naga super red yang dagingnya merah.
Persiapan dan penanaman tabulampot buah naga:
- Pot untuk tabulampot buah naga pilih yang diameter 50 cm.
- Siapkan pot dan masukkan pecahan genting, batu bata, juga kerikil, baru tambahkan media tanam.
- Khusus untuk buah naga, berikan tiang penyangga berupa tiang kayu setinggi 150-200 cm.
- Bersamaan dengan itu masukkan bibit yang sudah dipindahkan dari polibag. Ikatkan batang tanaman buah naga pada tiang penyangga.
- Siram dengan air bersih sampai media tanam basah dan akar tanaman lembab.
- Letakkan di tempat teduh sampai muncul tunas, baru kemudian bisa dipindahkan ke ruang terbuka agar mendapatkan sinar matahari langsung.
Media Tanam:
Mungkin terkesan ribet, tetapi buah naga tidak membutuhkan campuran yang rumit untuk media tanamnya. Anda bisa mencampurkan tanah, pasir, pupuk kandang (1:1:1), atau takaran yang sama dari ketiga media tanam itu, Anda boleh menambahkan sekam padi.
Merawat dan mengusahakan agar tabulampot buah naga rajin berbuah:
- Penyiraman
Pada awal pertumbuhan, buah naga disiram 2 kali sehari pagi dan sore. Setelah cukup besar, penyiraman hanya perlu dilakukan sekali sehari terutama saat tidak mendapatkan air hujan.Air siraman dikurangi saat tabulampot naga memasuki usia berbunga dan berbuah. Bisa seminggu sekali atau dua minggu sekali.
- Pemupukan
Pemberian NPK dimulai sejak awal penanaman dengan dosis 20 gram perbatang, ditambah pupuk organik 125 gram. Selanjutnya NPK jenis 15:15:15 diberikan saat buah naga berumur 1-6 bulan sebanyak 25 gram, dilakukan setiap dua bulan. Begitu berbunga hingga berbuah, pemberian pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium diberikan lebih tinggi ketimbang nitrogen.
- Pemangkasan
Memangkas tanaman buah naga tidak bisa sembarangan. 1). Untuk batang utama yang tingginya 2 meter, Anda cukup memotongnya sepanjang 5-10 cm; 2). Untuk cabang produktif, sisakan 2-4 cabang untuk dipertahankan. Baru kemudian dipotong sepanjang 5-10 cm ketika tingginya sudah mencapai 80-100 cm; 3). Anda juga bisa memangkas cabang-cabang sekunder, terutama yang tidak mendapatkan sinar matahari ketika usia sudah lebih 2 tahun.
- Perangsangan Pembuahan
Terakhir adalah merangsang agar tabulampot buah naga rajin berbuah: 1). Memberikan hormon giberelin atau GA3 dengan dosis 10 persen, yaitu melarutkan 1 gram GA3 dalam 2 liter air. Semprotkan larutan tersebut pada bakal buah yang muncul setelah 2-3 hari bunga layu sebanyak dua kali. Sebulan kemudian setelah penanaman, potong ujung batang sepanjang 5-10 cm untuk merangsang produksi; 3). Setiap cabangnya nanti, pertahankan 2 buanga yang jarak antar bunganya kurang lebih 30 cm. Semprotkan hormon GA3 sebanyak 50-70 ppm.
Komentar
Posting Komentar