Langsung ke konten utama

Cara Sederhana Pecegahan Global Warming dan Kepunahan Tanaman Buah Eksotis


       Isu global warming atau kita sebut pemanasan global saat ini sering muncul di media baik offline atau online Pemanasan global menjadi salah satu faktor penyebab perubahan iklim. Dampaknya dapat kita lihat sekarang dengan adanya peristiwa El Nina dan El Nino bahkan sehari-hari kita rasakan berupa suhu udara yang sangat panas efek dari gas rumah kaca. Perstiwa El Nina yang menyebabkan curah hujan yang ekstrim sampai badai yang menimbulkan banjir, longsor, dan tuping beliung, sedangkan El Nino menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, kebakaran, dan berkurangnya pasokan air. Hal tersebut berdampak pada penurunan produksi bahan pangan akibat dari perubahan iklim yang tidak menentu yang menyulitkan berbudidaya cocok tanam.

    Perlu kesadaran kita bersama untuk bisa mengambil peran dalam menangulangi perubahan iklim, maka kita dituntut untuk sadar dulu akan pentingnya menjaga alam lingkungan. Setidaknya langkah kecil yang bisa kita mulai dari pekarangan rumah kita sendiri dengan menanam tanam buah dalam pot atau kita kenal dengan teknik budidaya tabulampat. Tanaman buah dalam pot (tabulampot) yang memiliki canopy atau tajuk yang rimbun akan memberikan kesejukan dan suasana yang segar lingkungan rumah, karena tumbuhan menghasilkan banyak oksigen dari proses fotosintesis yang hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil (zat hijau daun).

    Pemanfatan pekarangan dengan tanaman buah dalam pot menjadi cara yang cukup sederhana bagi kita dalam berperan mengurangi dampak pemanasan global dari rumah. Jika disetiap rumah memiliki tabulampot maka akan berdampak besar bagi alam lingkungan tempat tinggal kita tetap segar, asri dan menyenangkan.

    Selain itu tabulapot juga berperan sebagai sarana konservasi ex situ untuk menyelamatkan sumber genetik atau plasma nutfah tumbuhan buah tropis agar tetap lestari diluar habibat aslinya. Beberapa tanaman buah sudah mulai sulit ditemukan di alam bebas akibat dari perluasan pembangunan perumahan atau industri. Harus kita sadari bahwa sumber daya genetik tanaman buah tropis yang berada dari alam sekitar kita sangat kurang diperhatikan. Sehingga upaya pelestarian tanaman buah, dinilah peran masyarakat terutama penghobi berkebun tanaman buah dalam pot bisa menjadi kolektor tanaman buah tropis eksotis yang sulit ditemukan di alam. Pekarangan rumah menjadi tempat koservasi (pelestarian) bagi tanaman buah tropis eksotis merupakan sebuah cara sederhana untuk mencegah tanaman tersebut dari kepunahan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

POLA TANAM PADI SRI

Pola tanam padi model SRI adalah cara bertanam padi kembali ke alam. Artinya, petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia, tapi memanfaatkan jerami, limbah geraji, sekam, pohon pisang, pupuk kandang yang diolah untuk pupuk tanahnya. Lalu, bibit yang disemai tidak lagi 20 hari, melainkan tujuh hari tempat persemaian sederhana seperti memanfaatkan besek kecil. Jika sebelumnya benih dibutuhkan 30 kg/ha, kini pola SRI cukup 7 kg/ha. Setelah itu, ditanam di sawah dengan biji tunggal (satu biji benih) saat usia benih tujuh hari dengan jarak 30 cm x 30 cm. Tidak banyak diberi air, lalu penyiangan dilakukan empat kali, pemberian pupuk alami hingga enam kali, pengendalian hama terpadu, dan masa panen saat usia 100 hari atau lebih cepat 15 hari dengan pola biasa. Menurut Kepala Dinas Pertanian Ciamis, Ir. Lukman, saat ini sudah 73 ha lahan yang memakai pola SRI. Rata-rata setiap panen mencapai 10 ton/ha dengan pola biasa hasil panen rata-rata hanya 4.5 ton/ha. Sungguh kenaikan yang cukup significa

Tabulampot Jambu Air

  Asal usul pasti jambu air belum diketahui namun sejak awal ditemukan, jambu air sudah banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara. Jambu air banyak ditanam sebagai pohon buah mulai dari wilayah Indocina sampai ke bagian timur Nusantara. Berbeda dengan jambu biji dan jambu monyet, jambu air memiliki puluhan varietas. Sebut saja jambu air biasa, jambu klampok putih maupun merah, jambu mawar, jambu kancing, citra, jambu air mutiara hitam, dan lain sebagainya. Semua jenis varietas pun dapat ditabulampotkan, misalnya: Jambu air mutiara hitam yang merupakan varietas unggulan ekspor negara Taiwan, cocok sebagai penghias pekarangan. Jambu air kong rose apple yang cirinya tidak berbiji, aromanya harum, rasanya sangat manis, banyak mengandung air, cepat berbuah yaitu pada dua tahun setelah ditanam. Jambu merah delima berasal dari Demak, Jawa Tengah. Buah berbentuk lonceng berwarna merah seperti delima. Daging buah renyah dan bercitarasa manis. Bobot rata-rata 90 gram perbuah. Jambu dalhari berasal

Tabulampot Jambu Biji

Tanaman jambu biji dapat tumbuh subur di Indonesia, tanaman ini berasal dari daerah tropis negara Brazil. Jambu biji atau jambu batu ini disebarkan ke Indonesia memalui Thailand. Buah jambu biji mengandung banyak vitamin C dan baik dikonsumsi karena konon bagus untuk kulit. Jus jambu biji juga dapat membantu mempercepat penyembuhan sakit demam berdarah. Untuk menanam tabulampot jambu biji apapun varietasnya tergolong mudah ditanam. Langkah-langkah persiapan penanaman pun mudah, sebagai berikut: Bibit disarankan berasal dari okulasi yang sehat dan sudah berumur 5-6 bulan. Tunasnya berukuran minimal 30 cm, batang dan perakarannya kuat, dan telah mempunyai 6 pasang daun. Lakukan cara yang sama dengan penanaman tabulampot mulai dari menyiapkan media tanam, memindahkan dalam pot, hingga menyiramnya. Tabulampot jambu biji diletakan di tempat teduh selama kurang lebih 3-4 minggu. Baru kemudian dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari langsung. Media tanam untuk jambu biji boleh dapat